Cara Membagi dan Membuat Partisi di Windows 10

Cara membuat partisi

Cara Membagi dan Membuat Partisi di Windows 10 - Kita ngobrolin soal partisi. Sebenarnya apa sih Partisi itu? dan apakah kita wajib untuk membuat partisi? Selanjutnya, apakah SSD aman untuk di partisi? Soalnya dengar-dengan bakal buat cepat rusak? Memang iya?

Untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut, memang sudah jelas kita harus tahu terlebih dahulu sebenarnya partisi itu apa? Setelah itu, untuk bisa tahu apakah SSD aman atau tidaknya di partisi, kita harus tahu dulu sistem kerja hard disk dan SSD. Dan apakah partisi bekerja dengan cara yang sama di kedua sistem storage tadi. Sudah itu, kita harus tahu apakah dengan membuat banyak partisi, akan membuat komputer kita bekerja dengan lebih efektif!!!

Pengertian Partisi

Partisi menurut kamus besar bahasa indonesia artinya adalah dinding pemisah atau sekat. Jadi kalo kamu kerja di kantor dan kamu pernah perhatikan, proses pembangunan kantor kamu atau mungkin memang menyaksikan sendiri, jadi biasanya satu lantai gedung awalnya hanya satu ruangan besar tanpa dinding penyekat apapun. Tidak ada ruangan kecil-kecil.

Ruangan partisi

Begitu nanti mau dipakai sebuah kantor, maka akan langsung diberikan dinding penyekat, dibagi-bagi menjadi ruangan kecil. Nantinya bakal dipakai ruangan manager, ruang staf, pantry dan segala macam.

Fungsi Storage Drive

Pemisah partisi

Partisi di storage drive, juga bekerja dengan cara kurang lebih sama. Jadi kamu membeli hard disk atau SSD dengan kapasitas 1 terbytes, misalkan itu awalnya dia hanya satu ruangan kosong yang ukurannya 1 terabyte. Begitu akan kamu pakai, langsung kamu kasih dinding penyekat seperti partisi dan kamu bagi menjadi ruangan kecil misalkan dengan ukuran masing-masing 200 GB atau lebih. Yang nantinya, masing-masing ini akan kamu pakai untuk menyimpan data yang berbeda-beda.
Menyimpan Partisi

Bayangkan kotak satu itu adalah hard disk kamu. Jadinya tadinya, itu satu ruangan besar yang tidak mempunyai dinding pemisah apapun. Jika kamu langsung memutuskan untuk mengisi ruangan kotak satu itu seperti kotak dua, misalkan dengan data-data kamu, maka semua data akan campur aduk ada didalam situ. Jadi mau kerjaan, lagu, film atau game, semuanya menumpuk tidak karu-karuan didalam satu ruangan. Efeknya jelas, saat kamu mau mencari data, itu bakal susah sekali karena untuk mencari file yang mungkin Cuma satu, kamu harus mencari di tumpukan file yang sudah tercampur dengan folder lagu, musik,dokument dan lain-lain. Dan efek terparahnya adalah jika sampai terjadi sesuatu, seandainya di ruangan itu terjadi error atau ada virus, maka semua file kemungkinan besar akan ikut hilang atau error.

Jadi semua data kamu , karena tidak ada yang memisahkan, akan ikut rusak. Dan nantinya akan susah ketika kamu memilah-milah lagi data mana yang bisa di selamatkan dan data mana yang tidak bisa di gunakan lagi. Dan mau tidak mau, kamu harus melakukan yang namanya pembersihan secara total. Langsung di format habis dan semua data yang ada didalamnya pasti akan ikut hilang.

Memisahkan Partisi

Dengan membuat partisi artinya kamu membuat dinding pemisah didalam ruangan yang besar tadi. Hal tersebut sudah pasti, akan membuat pencarian data menjadi lebih cepat. Saat kamu mau mencari dokument, kamu hanya cukup masuk ke ruangan dokument, begitu pun ruangan-ruangan kecil lainnya.

Error Partisi

Dan seandainya terjadi kerusakan atau error, misalkan diruangan Music, maka yang akan rusak hanya semua data yang ada diruangan Music saja, jadi kerusakan nya bisa di lokalisir. Dan ruangan lain tidak akan tersentuh karena ada dinding pemisahnya. Dan seandainya kamu akan melakukan format pada ruangan dokument tersebut, maka yang akan hilang hanya pada Music saja. Dan ruangan lainnya masih terjaga dengan baik.

Apakah aman membuat banyak partisi!

Jika yang muncul adalah pertanyaan diatas, maka jawabannya belum tentu. Dengan membuat banyak partisi dengan membuat banyak ruangan kecil, maka kamu berpotensi untuk membuat banyak ruangan tapi tidak bisa di pakai untuk menyimpan data yang besar. Contohnya:

Hard disk dan SSD

Perhatikan gambar diatas ya. Jika kamu memakai SSD dengan kapasitas 120 GB, terus kamu bagi menjadi empat partisi, dengan masing-masing ukurannya 30 GB, di suatu waktu semua ke 4 partisi tersebut akan penuh terisi, misalkan saja semuanya hanya sisa 3 GB, secara total kamu mempunyai free space 12 GB. Tapi kebagi menjadi 30 – 30 – 30 – 30 diruangan yang terpisah-pisah.

Kapasitas Hard disk

Begitu kamu mempunyai data baru yang ukurannya 4 GB, dan akan kamu simpan, dan yang terjadi kamu tidak akan bisa memasukan data tersebut. Karena data 4 GB tadi terlalu besar untuk di simpan di ruangan manapun yang Cuma tersisa 3 GB. Padahal kamu masih mempunyai space 12 GB.

Salah satu fungsi dari partisi tadi adalah untuk mempercepat loading time. Jadi saat kamu mencari data, akan menjadi lebih cepat karena kamu akan membatasi pencarian di satu ruangan saja. Tapi, ini berlaku jika kamu pakai hard disk. Jadi hard disk masih menyimpan data di piringan yang namanya platter dan akan mencari data menggunakan jarum yang namanya pointer hate. Jadi secara manual ini jarum akan mencari data di permukaan platter ini.

Dengan membuat partisi, maka kamu akan membatasi area pencarian. Jadi pada saat kamu mencari dipartisi C, maka jarum tadi hanya akan mencari di area partisi C saja. Dia tidak akan mencari di area yang lain, dan ini akan mempercepat proses loading.

Hal ini sudah tidak berlaku lagi pada SSD, karena SSD sudah tidak memakai jarum dan mencari data secara manual, pencarian datanya adalah secara elektronik dan bisa di ibaratkan, SSD sudah hafal letak semua datanya. Jadi mau dimanapun pencariannya, dia bisa tarik semuanya dengan cepat.

Ada partisi atau pun tidak ada partisi sudah tidak berpengaruh lagi. Jadi pada saat nanti kamu membuat partisi, fungsi untuk mempercepat pencarian sudah tidak ada lagi. Tapi untuk keamanan data dan kerapihan data masih berpengaruh.

Bagaimana cara pembagian partisi yang baik.

Partisi utama yang harus ada adalah untuk operating system. Dan karena kebanyakan kita memakai Windows, jadi kita bahas Windows aja ya.

Windows secara default akan diinstal di partisi C. Untuk data-data pekerjaan, lagu, foto, dokument, download, dan lain-lain. Kalo bisa jangan di simpan di data C, jadi kamu buat data C itu khusus untuk Windows saja. Untuk data-data lain lain nya kamu buat partisi di tempat lain yang terpisah.

Berapa ukuran partisi ideal untuk partisi C.

Jawabannya tidak ada aturan baku, semua kembali kepada kebutuhan kamu. Contohnya:

Saya tidak akan buat partisi C lebih dari 100 GB. Asumsinya adalah 30 GB untuk Windows, kemudian sisanya untuk program-program yang saya butuhkan. Jadi seperti program Office, adobe, browser dan lain-lain, semuanya akan saya simpan disatu area yang tidak lebih dari 100 GB. Lalu, bagaimana jika kamu mempunyai SSD sebesar 120 GB? Masa mau buat partisi 100 dengan 20 GB, gak lucu kaaan. Nah balik lagi ke kebutuhan kamu ya.

Jika kamu ingin instal program yang besar, maka 120 GB tidak usah dipakai partisi juga tidak masalah. Bahkan kalo kurang, kamu beli saja 250 GB dan tidak dipartisi juga tidak ada masalah. Tapi, jika kebutuhan kamu Cuma instal program dikit-dikit saja, sebenarnya 60 GB saja sudah cukup. Asumsinya adalah 30 untuk Windows dan 30 GB lainnya untuk program yang tidak terlalu banyak. Jadi dari SSD 120 GB, kamu bisa buat 2 partisi 60 dan 60 GB.

Partisi kedua

Sebenarnya ini boleh ada boleh juga tidak. Tapi jika sampai ada, ini akan mempercepat proses recovery jika terjadi emergency kehilangan data. Jadi kalo kamu tadi instal Windows nya di C, setelah kamu instal driver dan program yang lain, dan fix sudah itu yang akan kamu pake, kamu langsung buat partisi kedua yang nantinya ini adalah clone dari partisi C.

Jadi intinya adalah agar kamu bisa booting dari C dan dari partisi kedua ini. Tujuannya adalah, jika sewaktu-waktu partisi C rusak, entah karena virus atau alasan appaun, kamu tidak usah pusing, kamu aktivin partisi kedua ini dan kamu bisa langsung booting dari situ.

Nanti saat partisi C ini sudah kamu bersihkan, kamu tinggal clone lagi partisi kedua ini ke partisi C. Jadi saat terjadi kerusakan kamu tidak perlu mikirin instal ulang program atau instal driver lagi. Sebenarnya tidak susah kalo sekedar instal, tapi males nya itu, maless.

Dan karena partisi kedua ini nanti akan jadi untuk emergency saja, jadi pada saat kamu aktif pakai yang partisi C, partisi kedua ini di sembunyikan saja.tujuannya yaitu untuk meminimalisir kerusakan.

Partisi ketiga adalah untuk dokument dan lain-lain

Ini bebas saja kamu mau buat seperti apa. Apa semuanya kamu mau jadikan satu, boleh. Atau dokument kerjaan ada di partisi sendiri, bebas. Tidak aturan baku semuanya kembali ke kebutuhan kamu. Nah sekarang masuk ke pertanyaan utama.

Apakah SSD aman untuk di partisi?

Intinya untuk sekarang SSD bekerja dengan cara berbeda. Yang pasti pertama dia sudah tidak pakai jarum lagi untuk mencari data. Jadi dia sudah hafal letaknya datanya dimana dan tadi sudah kita singgung. Jadi dimanapun letaknya dia bisa mencari dengan cepat.

Ada partisi ataupun tidak ada, datanya akan otomatis di pindah. Jadi partisi yang kamu buat, tidak akan membatasi area pembacaan data. Jadi partisi di dalam SSD sangat aman.

Nah itu tadi soal partisi di dalam hard disk dan SSD, dan kamu tidak usah takut silahkan buat partisi di hard disk ataupun SSD kamu semuanya aman. Mau buat banyak boleh,mau sedikit atau gede juga boleh. yang jelas jika kamu mau bikin partisi kamu harus tau dulu nih, mau kamu bikin MBR atau GPT, mau kamu buat NTFS fat32 atau exfat, terus mau di buat primary atau logical partition, yang mana yang harus kamu pilih? Soal ini akan kita bahas di artikel yang lain. Terima kasih

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url